PORTALCISARUA | Pernyataan kontroversial Ferry Roveo Checanova, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, yang menolak pelebaran jalan alternatif di Kecamatan Megamendung sebagai prioritas, memicu kemarahan dari Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS). Sekretaris Jenderal AMBS, Azet Basuni, dengan tegas mengecam pernyataan tersebut, menyebutnya sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap kebutuhan wilayah yang bukan Dapil Ferry.
"Pernyataan Ferry ini sangat disayangkan. Bagaimana bisa seorang wakil rakyat yang tidak berasal dari Dapil Selatan dengan entengnya mengabaikan kebutuhan infrastruktur wilayah yang menyumbang besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor?" tegas Azet. Menurutnya, urusan wilayah selatan seharusnya diserahkan kepada wakil rakyat yang paham betul situasi di lapangan.
Pelebaran Jalan Megamendung, Kebutuhan Mendesak yang Diabaikan
Azet menyoroti pentingnya pelebaran jalan di Megamendung sebagai kebutuhan mendesak yang krusial bagi perekonomian wilayah selatan. "Jalan di Megamendung sudah sangat sempit, sering macet, dan menghambat mobilitas masyarakat serta sektor pariwisata. Ini jelas menghambat pertumbuhan ekonomi wilayah selatan, dan sangat mengejutkan jika pejabat seperti Ferry menyatakan hal ini bukan prioritas!" ujarnya dengan nada kecewa.
Pernyataan Ferry yang Dianggap Keliru
Pernyataan Ferry yang dimuat dalam JurnalisInspirasi pada Jumat (31/5/2024) menyebutkan, "Di satu sisi, harga pembebasan lahannya susah untuk dijangkau, berapa APBD yang akan terserap kalau kita melakukan pembebasan?” Ia juga mengklaim bahwa infrastruktur di daerah selatan sudah relatif baik, termasuk jalan alternatif.
Azet Basuni: "Pembebasan Lahan Bukan Alasan!"
Menanggapi pernyataan ini, Azet langsung merespons keras. "Sebagai wakil rakyat, beliau seharusnya tahu bahwa investasi di bidang infrastruktur adalah kunci untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Berbicara soal beban APBD tanpa mempertimbangkan keuntungan jangka panjang dari peningkatan akses transportasi menunjukkan kurangnya visi pembangunan!" cetus Azet dengan tegas.
Azet juga membantah klaim Ferry yang menyebut kondisi jalan di wilayah selatan sudah relatif baik. "Pernyataan tersebut menunjukkan betapa minimnya pemahaman Ferry tentang realitas di lapangan. Jalan-jalan alternatif seperti Bendungan-Sukabirus dan Gadog-Cikopo sudah sangat mendesak untuk dilebarkan. Ini bukan sekadar proyek kecil, ini kebutuhan vital masyarakat!" tambahnya dengan nada geram.
AMBS Menuntut Pengawalan Proyek Infrastruktur
Melalui pernyataannya, AMBS menuntut agar proyek pelebaran jalan alternatif di Megamendung dikawal secara serius oleh wakil-wakil rakyat dari Dapil Selatan. "Kami tidak akan tinggal diam. Perwakilan dari wilayah selatan harus benar-benar memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Ini bukan hanya soal jalan, tapi soal kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi wilayah selatan," tegas Azet.
Azet pun menutup pernyataannya
dengan peringatan keras kepada para anggota DPRD dari luar Dapil selatan untuk
tidak ikut campur dalam urusan pembangunan wilayah yang bukan tanggung jawab
mereka. "Setiap wilayah punya masalah dan kebutuhan masing-masing. Biarkan
kami di selatan menyelesaikan urusan kami dengan wakil rakyat yang mengerti apa
yang kami butuhkan. Jangan sampai pandangan yang tidak berdasar menghambat
proyek-proyek penting yang kami perlukan," pungkas Azet dengan nada tegas. (red)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif