PORTALCISARUA | Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) mengecam keras pernyataan Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Ferry Roveo Checanova, yang menyatakan bahwa pelebaran jalan alternatif di Kecamatan Megamendung tidak termasuk prioritas pembangunan.
Sekretaris Jenderal AMBS, Azet Basuni, menilai pernyataan tersebut mencerminkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah selatan yang menjadi penyumbang besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor. "Bagaimana mungkin wilayah yang memiliki kontribusi besar terhadap PAD tidak dijadikan prioritas? Ini jelas menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan vital masyarakat selatan," ungkap Azet.
Azet juga menekankan bahwa masalah infrastruktur jalan di Megamendung tidak bisa dianggap sepele. Kondisi jalan yang sempit dan sering mengalami kemacetan berdampak langsung pada kelancaran aktivitas ekonomi, terutama di sektor pariwisata. "Pelebaran jalan bukan hanya soal kemacetan, ini adalah masalah mendesak yang menyangkut perekonomian daerah. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, tentu akan meningkatkan mobilitas dan daya tarik wisata," tambahnya.
Sementara itu, Boboy Ruswanto, tokoh masyarakat Puncak, mengkritik sikap anggota DPRD yang dinilainya seharusnya mendukung pembangunan infrastruktur untuk mengatasi masalah kemacetan di daerah wisata seperti Puncak, bukan malah menolak. "Sudah jelas, wilayah yang menjadi tujuan wisata seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan. Hingga saat ini, pemerintah daerah belum memberikan perhatian yang cukup dalam menangani permasalahan kemacetan di Puncak," ujar Boboy.
"Tidak mengerti, ya? Usulan itu dibuat melalui Musrenbang, di mana semua unsur sudah terlibat. Jika usulan tersebut sudah masuk dalam perencanaan dan sekarang ditolak oleh dewan, lalu jalur apa lagi yang harus ditempuh untuk merealisasikan rencana pembangunan? Apalagi, dewan tersebut bukan orang Selatan. Sungguh membingungkan," tambah Boboy.
AMBS juga menyoroti argumen Ferry terkait pembebasan lahan yang dianggapnya membebani APBD. Menurut Azet, pandangan tersebut mengabaikan potensi peningkatan PAD jika akses infrastruktur diperbaiki. "Sebagai wakil rakyat, seharusnya mereka mengerti bahwa investasi di bidang infrastruktur adalah investasi masa depan yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan daerah," tegasnya.
AMBS menuntut agar proyek pelebaran jalan alternatif di Megamendung terus dikawal oleh anggota DPRD yang paham dengan kondisi wilayah selatan. "Kami ingin memastikan bahwa proyek ini tidak terhambat. Jangan sampai pembangunan vital ini diabaikan hanya karena kurangnya pemahaman dari anggota DPRD yang bukan dari Dapil Selatan," pungkas Azet. (red)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif