PORTALCISARUA | Cianjur, (31/8/24) Bentrokan antara dua organisasi masyarakat, Pemuda Pancasila dan Sapu Jagat, pecah di Kabupaten Cianjur pada Jumat, 30 Agustus 2024. Insiden ini berawal dari penarikan sepeda motor oleh debt collector yang kemudian memicu ketegangan di antara kedua ormas.
Menurut laporan yang beredar, kejadian bermula pada Kamis, 29 Agustus 2024, ketika sebuah sepeda motor jenis Yamaha Nmax ditarik oleh debt collector di Jl. Raya Cipeuyeum, Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi. Pemilik sepeda motor meminta bantuan dari Sdr. Anggi, anggota Pemuda Pancasila Kecamatan Ciranjang. Anggi bersama tujuh rekannya kemudian mendatangi lokasi untuk menyelesaikan masalah secara mediasi, namun mobil mereka justru dirusak oleh oknum Ormas Sapu Jagat. Insiden ini menyebabkan empat anggota Pemuda Pancasila mengalami luka-luka akibat senjata tajam dan benda tumpul.
Situasi semakin memanas pada hari berikutnya, ketika anggota Pemuda Pancasila kembali ke lokasi kejadian untuk mencari debt collector yang diduga memiliki keterkaitan dengan Ormas Sapu Jagat. "Ketegangan meningkat ketika anggota Pemuda Pancasila tidak menemukan siapa pun di lokasi dan menduga bahwa salah satu debt collector adalah anggota Sapu Jagat," demikian dilaporkan oleh Media Indonesia.
Puncak bentrokan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, ketika sekitar 12 anggota Ormas Sapu Jagat menyerang anggota Pemuda Pancasila di Kampung Leuweung Lame, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang. Serangan ini mengakibatkan dua anggota Pemuda Pancasila terluka oleh senjata tajam, sementara satu anggota Sapu Jagat mengalami luka parah di kepala akibat pukulan benda tumpul.
Personel kepolisian dari Polres Cianjur segera dikerahkan ke lokasi untuk mengendalikan situasi. "Polisi bertindak cepat untuk mencegah bentrokan lebih lanjut," ungkap Inilah Koran. Pada sore harinya, mediasi sepihak dilakukan dengan melibatkan ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Ciranjang, Sdr. Deni Mulyadi alias Deni Endun, yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Cianjur. Mediasi ini dihadiri oleh perwakilan militer dan kepolisian setempat.
Saat ini, kedua ormas telah membubarkan diri atas instruksi dari pimpinan masing-masing. Aparat keamanan masih terus memantau situasi untuk mencegah potensi bentrokan susulan. (red).
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif