Suku Sunda, dengan sebutan lokal Urang Sunda (aksara Sunda: ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮞᮥᮔ᮪ᮓ ᮊᮥᮔᮧ), adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa, Indonesia. Wilayah yang disebut Tatar Pasundan mencakup sebagian besar Provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian wilayah barat Jawa Tengah. Populasi Suku Sunda juga tersebar di berbagai provinsi lain di Indonesia dan di luar negeri, seperti Taiwan, Arab Saudi, Malaysia, Singapura, Eropa, Jepang, Korea Selatan, dan Hongkong (Tiongkok), yang menjadi tempat bagi diaspora Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasa dan budayanya. Orang Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang, dan bersahaja. Catatan Portugis dalam "Suma Oriental" menyebutkan bahwa orang Sunda bersifat jujur dan pemberani. Selain itu, orang Sunda adalah suku bangsa pertama yang melakukan hubungan diplomatik secara sejajar dengan bangsa lain. Raja Samian atau Sang Hyang Surawisesa adalah raja pertama di Nusantara yang melakukan hubungan diplomatik dengan bangsa lain pada abad ke-15 dengan orang Portugis di Malaka. Hasil diplomasi tersebut dituangkan dalam Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal.
Prestasi Suku Sunda tidak hanya terbatas pada bidang politik dan ekonomi, tetapi juga mencakup bidang budaya. Banyak penyanyi, musisi, aktor, dan aktris dari etnis Sunda yang meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, banyak tokoh politik dari Suku Sunda yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, terutama pada masa awal kemerdekaan.
Mayoritas orang Sunda beragama Islam (sekitar 99,84%), tetapi ada juga yang beragama Kristen (sekitar 0,09%) seperti di wilayah Cigugur, Kabupaten Kuningan. Masyarakat Sunda yang menganut agama Kristen tersebar di beberapa wilayah selain di Cigugur, seperti di Cianjur, Bandung, dan Sukabumi. Bukti adanya Kekristenan di tanah Sunda dapat dilihat dari keberadaan Gereja Kristen Pasundan, yang merupakan gereja Kristen Protestan yang berisi orang-orang Sunda Protestan dengan jemaat sekitar 30-33 ribu jiwa. Sisanya, sekitar 2-3 ribu jiwa, menganut Katolik. Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan, terutama pada masyarakat Sunda Baduy di Kabupaten Lebak, Banten. Orang-orang Sunda Baduy terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam, yang mayoritas masih menganut kepercayaan asli Sunda. Meski demikian, ada juga beberapa orang Baduy yang menganut agama Islam, meskipun jumlahnya sangat sedikit, sekitar 1% dari total populasi Baduy. Selain itu, ada pula beberapa orang Sunda yang masih menganut ajaran Hindu-Buddha, tetapi jumlahnya sangat sedikit, yaitu sekitar 0,01% dari populasi. Beberapa dari mereka diketahui mempunyai keturunan bangsawan kerajaan Sunda pada masa Hindu-Buddha.
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Namun, ada beberapa masyarakat Sunda, terutama yang tinggal di perkotaan, tidak lagi menggunakan bahasa Sunda secara penuh dalam percakapan. Di pusat-pusat keramaian kota seperti Bandung, Bogor, Bekasi, dan Tangerang, banyak masyarakat yang menggunakan bahasa Sunda bercampur dengan bahasa Indonesia.
Makanan tradisional Sunda yang terkenal meliputi sayur asem, sayur lodeh, pepes, tutug oncom, dan lalaban. Makanan-makanan ini merupakan bagian dari kekayaan kuliner yang diwariskan turun-temurun.
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani dan berladang, memanfaatkan kesuburan tanah Tatar Pasundan. Hingga abad ke-19, banyak masyarakat Sunda yang masih berladang secara berpindah-pindah, menyesuaikan dengan kondisi alam.
Suku Sunda adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari budaya, ekonomi, hingga politik. Dengan semangat menjaga tradisi dan budaya, Suku Sunda terus beradaptasi di tengah kemajuan zaman, membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan dan penting untuk dipertahankan.
*Naskah dari beragam sumber referensi rujukan:
- "Suma Oriental," catatan Portugis tentang orang Sunda. sumber
- "Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal," bukti diplomasi Raja Samian. sumber
- "Gereja Kristen Pasundan," sejarah kekristenan di tanah Sunda. sumber
- "Makanan Tradisional Sunda," warisan kuliner dari Tatar Pasundan. sumber
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif