PARSIAL.COM | Ciawi. Wacana pemekaran Bogor Selatan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) kabupaten mandiri nampaknya tidak akan berjalan mulus. Pasalnya, wacana tersebut bukan merupakan representatif warga Bogor Selatan, melainkan hanya sebuah kepentigan pihak-pihak tertentu.
“Kalau ditanya setuju, jelas saya tidak setuju. Urgensinya coba, apa.? Dari segi pelayanan tidak ada masalah kok,” kata Kepala Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Asep Ma’mun kepada Parsial.com menyikapi wacana tersebut di kantornya, Jumat (13/4/2017).
Apalagi, kata dia, wacana pemekaran wilayah Kabupaten Bogor Barat pun belum juga terealisasi. Padahal, wacana itu sudah bergulir sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY).
“Saya rasa ini hanya buang-buang energi. Toh Bogor Barat saja belum selesai, sekarang menyusul lagi Bogor Selatan,” ketus dia.
Menurutnya, bila suatu daerah akan melakukan pemekaran wilayah, maka diperlukan beberapa persyaratan, agar masyarakat di wilayah yang dimekarkan itu menjadi lebih sejahtera.
“Untuk pemekaran itu, bukanlah perkara mudah, banyak hal dan aspek yang harus dipertimbangkan. Jangan sampai setelah di mekarkan ternyata malah lebih buruk dari sebelumnya,” tegas dia.
Senada disampaikan Kepala Desa (Kades) Banjar Wangi, Kecamatan Ciawi, Eman Sulaeman, ia pun turut menolak wacana pemekaran tersebut karena menurutnya, tidak ada alasan yang mendesak untuk segera memisahkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Apasih yang menjadi alasan untuk pemekaran, tidak ada kan? Walaupun ada klaim, lalu mengatasnamakan masyarakat, masyarakat yang mana?,” sebutnya.
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif