METROPOLITAN.ID | Cisarua. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 1 Cisarua yang diikuti 222 siswa, terkesan dipaksakan. Dari jumlah peserta tersebut, pelaksanaan terpaksa harus dibagi tiga sesi. Satu sesi diikuti 72 siswa. Hal itu terpaksa dilakukan lantaran penyediaan perangkat komputer tidak mencukupi. Belum lagi penguatan jaringan internet yang tidak stabil hingga penambahan daya listrik yang menjadi tanggung jawab pihak sekolah.
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Cisarua Badru Falah, UNBK yang dilaksanakan tahun ini terkesan minim persiapan. Selain kekurangan perangkat komputer, jaringan dan penambahan biaya listrik, ruang kelas yang digunakan untuk UNBK terpaksa harus di-setting. ”Persiapan sangat minim, simulasi pelaksanaan kepada para siswa hanya beberapa bulan sebelumnya,” katanya.
Meski demikian, salah seorang peserta UNBK Vira Novita mengaku sangat senang. “Terasa lebih tertib dan lebih nyaman melaksanakannya. Saya berharap pemerintah lebih meningkatkan lagi semua sarana pra-sarananya untuk kelancaran kegiatan
UNBK,” harapnya. (ash/b/suf/dit)
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Cisarua Badru Falah, UNBK yang dilaksanakan tahun ini terkesan minim persiapan. Selain kekurangan perangkat komputer, jaringan dan penambahan biaya listrik, ruang kelas yang digunakan untuk UNBK terpaksa harus di-setting. ”Persiapan sangat minim, simulasi pelaksanaan kepada para siswa hanya beberapa bulan sebelumnya,” katanya.
Meski demikian, salah seorang peserta UNBK Vira Novita mengaku sangat senang. “Terasa lebih tertib dan lebih nyaman melaksanakannya. Saya berharap pemerintah lebih meningkatkan lagi semua sarana pra-sarananya untuk kelancaran kegiatan
UNBK,” harapnya. (ash/b/suf/dit)
sumber
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif