BOGORDAILY.NET | Cisarua -Banyak masalah sosial di Selatan Kabupaten Bogor yang belum terselesaikan. Mulai dari Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sampai permasalahan gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang kerap mangkal di pinggir Jalan Raya Puncak.
Ironisnya, puncak yang menjadi tujuan wisata baik domestik bahkan mancanegara harus rela terlihat kumuh dengan kehadiran para pengemis,yang notabene adalah pendatang dari luar Bogor. Para pengemis tak segan menadahkan tangan dengan memasang muka memelas,agar dikasihani dan diberi sesuatu para pelancong. Ada beberapa titik yang sering dijadikan tempat mangkal. Diantaranya di depan Money Changer kawasan Warung Kaleng, di depan Pasar Cisarua dan di Tanjakan Selarong.
Melihat kenyataan itu, Dinas Sosial bekerja sama dengan Pol PP, merazia para Penyandang Masalah Kesenjangan Sosial (PMKS) dari mulai Pertigaan Ciawi sampai ke Cisarua, kemarin. Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bogor Dian Muldiansyah, operasi rutin akan terus dilakukan di beberapa titik yang banyak nongkrong anak punk dan tempat mangkalnya para gepeng. “Razia dilakukan untuk terus mengurangi masyarakat yang menjadi PMKS di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Seorang pengemis asal Cianjur yang terjaring Razia , Rahayu (52) mengaku, pekerjaan mengemis sudah lama dilakoninya di perempatan Ciawi. Rata – rata penghasilannya menembus angka 200 sampai 300 ribu perhari. “Penghasilan perhari rata-rata Rp200 ribu sampai Rp300 ribu. Tapi saya tak mau dibawa ke panti. Lebih baik saya pulang kampung ke daerah saya di Cianjur,” sesalnya.(bd)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif