METROPOLITAN.ID | Bogor. Cibinong. Kasus penularan HIV/AIDS di masyarakat Kabupaten Bogor terus meningkat. Bahkan, tak sedikit Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) merupakan kalangan para pelajar. Dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, ada 1.035 yang positif mengidap HIV/AIDS di Bumi Tegar Beriman ini.
Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor Kusnadi mengatakan, ODHA di Kabupaten Bogor memang cukup tinggi. Virus HIV/AIDS ini berkembang tak hanya di kalangan ibu rumah tangga, namun sudah merebak ke kalangan pelajar. ”Awalnya terjangkit HIV/AIDS ini bisa saja karena penggunaan narkoba atau melakukan seks bebas dengan orang yang sebelumnya sudah terjangkit serta beberapa faktor lainnya,” ujar Kusnadi kepada Metropolitan, belum lama ini.
Untuk penularan di kalangan pelajar, diduga lantaran penggunaan narkoba. Sebab menurut pria yang akrab disapa Dokter Kus ini, peredaran narkoba memang sudah menyasar pelajar. Atau bisa saja tak menutup kemungkinan karena sejak lahir orang tuanya sudah terkena HIV, sehingga ODHA ini ada juga yang masih duduk di bangku sekolah.
Jika HIV/AIDS ini berkembang di kalangan ibu rumah tangga, Dokter Kus mengatakan hal itu lantaran ibu-ibu rumah tangga tertular dari suaminya yang sering ‘jajan’ sembarangan atau menggunakan jarum suntik yang tak seteril. Sehingga, ibu rumah tangga terjangkit virus yang mematikan ini. Tak sedikit juga dari ibu rumah tangga yang terjangkit HIV/AIDS ini sedang hamil. ”Kebanyakan kasus karena ditularkan suaminya, sehingga istrinya yang tak tau apa-apa jadi ikut tertular,” paparnya.
Dinkes Kabupaten Bogor akan membuka layanan untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS. Sejauh ini Dinkes sudah memiliki 29 layanan dari 40 kecamatan yang ada. Dengan adanya layanan tersebut, menurut Kus tidak menutup kemungkinan pengidap HIV akan bertambah. Karena selama ini banyak masyarakat yang tidak mau memeriksakan dirinya lantaran malu menjadi dan sudah menjadi aib keluarga. ”1035 itu belum terdata semua, karena banyak masyarakat yang masih malu, dan dengan adanya layanan tersebut diharapkan bisa menekan angka penularan HIV ini,” katanya.
Menanggapi hal ini, Ketua DPC Gerakan Anti Narkoba dan Psikotropika (Granat) Kabupaten Bogor Setyo Anugrah Prakasa menjelaskan, peredaran narkoba di Kabupaten Bogor memang sudah sangat memprihatinkan. Hal itu karena jumlah pengguna narkoba di Kabupaten Bogor sangat tinggi. Terlebih peredaran narkoba sudah melanda para pelajar. ”Yah memang sudah sangat parah kondisinya saat ini, perlu ada tindakan pencegahan yang sungguh-sungguh dari pemerintah maupun elemen masyarakat, agar generasi kedepan tidak menjadi korban,” jelasnya.
Setyo juga menambahkan, Granay akan gencar melakukan sosialisasi ke sekolah hingga perguruan tinggi agar peredaran narkoba tidak semakin marak. Sehingga sosialisasi ini diharapkan dapat menekan angka ODHA di Kabupaten Bogor. ”Kita mempunyai komitmen untuk memberantas narkoba, agar dampaknya tidak kepada masyarakat yang menggunakan narkoba ataupun ibu-ibu,” tandasnya. (mam/d/ram/run)
Subhanallah...semoga kita bisa menjaga anak2 kita....jangan sampai terjangkit....penyakit yg mematikan ini...aamiin
ردحذفSubhanallah...semoga kita bisa menjaga anak2 kita....jangan sampai terjangkit....penyakit yg mematikan ini...aamiin
ردحذفإرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif