BOGORKINI.COM | Cisarua. Prakiraan BMKG beberapa
waktu lalu bakal terjadi cuaca ekstrem dan agar waspada terjadinya
bencana alam di Bogor, mulai terbukti.
Hujan setiap hari yang terus mengguyur kawasan Puncak, Kecamatan
Cisarua dan Megamendung, Kabupaten Bogor, mulai menyebabkan bencana
tanah longsor di dua kecamatan itu.
Titik longsor pertama terjadi di Kampung Pakancilan, Desa Kuta,
Kecamatan Megamendung. Longsor di desa ini menyebabkan beberapa rumah
warga terancam ambruk, karena area pemukiman di sana mulai retak-retak.
“Longsor di Kampung Pakancilan, Desa Kuta, merupakan kejadian yang
perlu dipantau. Karena, lokasi tersebut pernah terjadi longsor beberapa
tahun silam. Dan belum lama ini, longsor di sana kembali terjadi.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, namun warga yang berada di sana
kini merasa was-was,” ujar Kasie Trantib Kecamatan Megamendung, Iwan
Relawan.
Sementara itu, titik longsor kedua terjadi di Kecamatan Cisarua.
Longsor menyebabkan ambruknya jembatan Cisampay, Desa Tugu Selatan.
Akibat ambruknya jembatan itu, kini akses warga Gandamanah dan para
pengendara lainnya, terpaksa harus memutar ke jalur lain.
“Ambruknya jembatan tersebut akibat hujan deras. Selain itu, kondisi
usia jembatan juga sudah tua. Badan jembatan dan material yang ada di
bawahnya tidak lagi kuat menahan volume air,” ujar pengawas UPT Teknik
Jalan dan Jembatan Wilayah Ciawi, Maman Daud. (dng)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif