INILAHKORAN.COM | Bogor. Kabupaten Bogor merupakan kabupaten yang berdekatan dengan Ibu Kota DKI Jakarta. Cukup banyak potensi yang ada di kota hujan ini.
Potensi dimaksud, antara lain usaha kecil menengah (UKM), yang merupakan faktor penunjang pertumbuhan ekonomi rakyat.
Saat ini, Kabupaten Bogor memiliki perajin binaan Dekranasda, yang bergerak di bidang industri kecil kerajinan, berupa industri dan kerajinan kayu, kerajinan rotan dan bambu, industri dan kerajinan logam, kerajinan sandang dan kulit, serta industri lainnya.
Produk kerajinan dari para perajin tersebut sebagian besar telah merambah ke pelosok nusantara. Bahkan telah diekspor, baik secara langsung maupun tidak langsung ke manca negara.
Kabupaten Bogor terdiri atas 40 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 417 Desa, saat ini sudah terbentuk 207 BUMDesa.
Unit-unit usaha teridiri dari pengelolaan sumber daya alam, sektor keuangan/permodalan dan pelayanan publik.
Salah satu BUMDesa sudah menjadi pengekspor ikan Lele ke Vietnam, juga terdapat lokasi destinasi wisata miniatur masjid dunia. Potensi di bidang pertanian di Kabupaten Bogor, terdiri dari pertanian tanaman pangan, sayuran, horkultura, dan perkebunan.
Tanaman pangan padi menyebar hampir di semua kecamatan dengan variasi luasan yang berbeda. Potensi di bidang pertanian di Kabupaten Bogor, terdiri dari pertanian tanaman pangan, sayuran, hortikultura, dan perkebunan. Tanaman pangan padi menyebar hampir di semua kecamatan dengan variasi luasan yang berbeda.
Para kepala desa di Kabupaten Bogor menyadari perlunya mendirikan BUMDesa. Mereka bertekad bahwa BUMDesa menjadi penggerak perekonomian di desanya. Lebih dari itu, BUMDesa harus dapat menyejahterakan warganya.
Hal ini ditangkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kabupaten Bogor Deni Ardiana dengan mengadakan bimbingan teknis demi penguatan pengelolaan BUMDesa.
Pada 29 31 Agustus ini, BPMPD Kabupaten Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengelola BUMDesa di Megamendung, Bogor. Temanya adalah Melalui Badan Usaha Milik Desa Kita Tingkatkan Perekonomian Desa Untuk Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bogor, Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa.
BUMDesa adalah sukma dan alat perjuangan peningkatan perekonomian masyarakat desa, dengan lima sektor prioritas sebagai berikut, pengelolaan SDA, industri pengolahan, jaringan distribusi sektor keuangan/permodalan dan pelayan publik.
"BUMDesa harus menjadi mitra usaha yang telah ada, bukan sebagai pesaing usaha yang telah ada di desa," kata Yuedra Effendi, Kasubdit Pengembangan Usaha BUMDesa, Kementerian Desa PDTT saat menjadi narasumber. []
A.Syaifudin, adalah Tenaga Ahli pada Direktorat PUED Kementerian Desa PDTT
Para kepala desa di Kabupaten Bogor menyadari perlunya mendirikan BUMDesa. Mereka bertekad bahwa BUMDesa menjadi penggerak perekonomian di desanya. Lebih dari itu, BUMDesa harus dapat menyejahterakan warganya.
Hal ini ditangkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (PMPD) Kabupaten Bogor Deni Ardiana dengan mengadakan bimbingan teknis demi penguatan pengelolaan BUMDesa.
Pada 29 31 Agustus ini, BPMPD Kabupaten Bogor menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengelola BUMDesa di Megamendung, Bogor. Temanya adalah Melalui Badan Usaha Milik Desa Kita Tingkatkan Perekonomian Desa Untuk Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Bogor, Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintah Desa.
BUMDesa adalah sukma dan alat perjuangan peningkatan perekonomian masyarakat desa, dengan lima sektor prioritas sebagai berikut, pengelolaan SDA, industri pengolahan, jaringan distribusi sektor keuangan/permodalan dan pelayan publik.
"BUMDesa harus menjadi mitra usaha yang telah ada, bukan sebagai pesaing usaha yang telah ada di desa," kata Yuedra Effendi, Kasubdit Pengembangan Usaha BUMDesa, Kementerian Desa PDTT saat menjadi narasumber. []
A.Syaifudin, adalah Tenaga Ahli pada Direktorat PUED Kementerian Desa PDTT
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif