METRIPOLITAN.ID | Cisarua. Kebijakan sistem satu arah (one way) bagi kendaraan roda empat yang akan melewati jalur Cisarua – Gadog hingga kini masih menuai kontroversi dari masyarakat Puncak. Sebagian warga berpendapat dengan adanya sistem one way tersebut malah membuat kemacetan semakin parah, namun ada juga yang berpendapat dengan adanya sistem tersebut malah menguntungkan pihak tertentu.
Salah satu warga Puncak, Jeri mengaku, masalah sistem one way pernah didiskusikan dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Bogor, tepatnya di Hotel Prioritas. ”Di situ dihadiri juga pelaku usaha yang ada di jalur Puncak, para pedagang dan tokoh masyarakat. Didapat kesepakatan masalah jadwal one way, tapi sampai sekarang jadwal one way itu seolah-olah tak berjalan,” keluhnya kepada Metropolitan.
Terpisah, salah satu pengguna jalan yang melintas di jalur Puncak, Alsya memaparkan, jika sistem one way akan dihapus harus ada solusi dan dampak yang terjadi harus diantisipasi. ”Jangan-jangan nantinya malah makin macet kalau sistem one way ini dihapus,” terangnya.
Sementara itu, Praktisi Pariwisata Puncak Bogor, Edison berpendapat, dengan adanya sistem one way kemacetan semakin parah. Dirinya bahkan berencana membuat petisi tanda tangan masyarakat sebagai bentuk penolakan terhadap one way. ”Kami akan coba menempuh cara tersebut sebagai bentuk aspirasi saja,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, lanjut Edison, telah menangkap keinginan masyarakat dengan adanya kemacetan di kawasan Puncak. Kepala UPT Bina Marga Wilayah Ciawi Eko Sulistio mengatakan, saat ini sedang ditempuh perbaikan jalan alternatif dari mulai Puncak sampai Ciawi bahkan tembus ke Cikereteg, Caringin. ”Dengan adanya jalur alternatif tersebut diharapkan bisa membantu para pengendara untuk menghindari kemacetan,” imbuh dia. (ash/b/suf/wan)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif