Merdeka.com | Kawasan
Puncak, Bogor, Jawa Barat terus diserbu ribuan kendaraan sejak Jumat (3/4)
hingga Sabtu (4/4). Akibatnya kemacetan tak terhindarkan dan banyak
dimanfaatkan pengguna jalan untuk mengambil jalur alternatif menuju kawasan
berhawa sejuk.
Ironisnya banyak
jalur alternatif setelah gerbang Gerbang Tol (GT) Ciawi yang dimanfaatkan warga
sekitar, selain berjualan asongan juga meminta uang dari pengguna jalan.
Sehingga mau tidak mau harus menyediakan uang ekstra. Pasalnya banyak
oknum-oknum yang meminta uang ditiap simpangan jalan atau 'pak ogah'.
Berdasarkan pantauan
di sepanjang jalan Desa Pandansari ada sekitar 10 titik tempat para pak ogah
meminta uang. Titik-titik tersebut biasanya di setiap simpangan jalan, di
setiap polisi tidur atau tanggul dan di beberapa jalan yang menyempit.
Setiap kali mobil
melewati jalan-jalan tersebut, para pak ogah langsung beraksi bak petugas
satuan lalu lintas yang mengatur jalan. Namun saat mobil lewat mereka meminta
imbalan.
Ridwan, 35,
pengendara asal Sawangan, Depok, mengaku sangat terganggu dengan adanya pak
ogah tersebut. "Waduh saya sampai habis hampir Rp50 ribu sampai di Gadog,
lebih mahal uang pak ogahnya daripada uang tol nya," ungkapnya di simpang
Gadog, Sabtu (4/4).
Dirinya menceritakan
pengalaman yang kurang mengenakan, di mana mobilnya pernah dilempar dengan uang
koin secara keras. Alhasil bagian belakang mobilnya lecet.
"Jelas ini
sangat meresahkan pengendara mobil ya, karena mereka meminta secara paksa
bahkan ada yang memanfaatkan portal. Kalau kasih uang portalnya dibuka, kalau
nggak disuruh mutar lagi," jelasnya.
Dirinya berharap,
para oknum ini tidak lagi memalak di jalan. Apalagi hingga melakukan
pengrusakan terhadap kendaraan. "Yang saya berharap perangkat desa
setempat bisa mengarahkan lagi warga ke arah yang positif," tukasnya.
Lain halnya dengan
Soleh, 35, warga Depok yang mengaku tidak pernah kena 'Pak Ogah', pasalnya ia
menggunakan kendaraan motor setiap melewati jalan tersebut. "Wah sekarang
mah kalau mau ke Puncak lebih enak pakai motor. Kalau pakai mobil, habis lah di
palak sama pak ogah," ungkapnya.
Sementara itu
berdasarkan pantauan di Pos Polisi II B Gadog pukul 10.00 WIB, arus lalu lintas
menuju kawasan wisata Puncak terjadi kepadatan kendaraan sekitar 5 kilometer.
Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, Satlantas Polres Bogor tengah melakukan
rekayasa lalu lintas, sistem satu arah menuju Puncak.
Cuaca panas serta
padatnya kendaraan di Jalur Puncak membuat para pengendara kesal menunggu.
Namun, Polisi wanita (Polwan) cantik dari Polres Bogor seketika mencairkan
suasana sembari memberikan bunga kepada para pengendara.
Selain memberikan
bunga, para Polwan juga memasangkan stiker ke kendaraan berisi ajakan tertib
berlalu lintas. Para pengendara yang. tadinya penat menjadi senang.
"Tadinya saya bosen, rapi pas ada Polwan bagi-bagi bunga jadi gak bete
lagi," ungkap Anton salah seorang pengendara.
Para pengendara juga
dihibur oleh pertunjukan musik yang khusus disediakan Polres Bogor kepada
pengendara di depan Pospol Gadog.
Kasatlantas Polres
Bogor, AKP Bramastyo Priaji mengatakan pihaknya sengaja memberikan sesuatu yang
berbeda kepada para pengendara agar tidak bosan dan jenuh. "Kami sengaja
memberikan hiburan kepada para pengendara di tengah kepadatan kendaraan hari ini,"
ungkapnya.
Sementara, untuk
kondisi kemacetan di kawasan Puncak telah terjadi sejak tadi pagi pukul 08.00
WIB. Antrean kendaraan telah terjadi sejak pintu keluar tol Ciawi menuju
simpang Gadog sekira 4 kilometer (km).
"Sementara ini
dari pukul 09.30 WIB kami telah berlakukan sistem buka tutup jalur, di mana
kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak kita buka 1 jalur, sedangkan dari
arah sebaliknya kita tutup," tuturnya.
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif