MERDEKA.COM | Kehidupan di Puncak
Bogor memang tidak ada matinya. Siang hari, para wisatawan akan disajikan
pemandangan alam nan indah. Geliat kehidupan malam di Puncak membuat para
wisatawan menjadi bergairah.
Para wisatawan asing
asal Timur Tengah atau biasa dipanggil turis Arab paling senang dengan
kemolekan perempuan puncak ini.
Salah seorang PSK
berinisial NW mengaku hanya menawarkan jasa pemuas birahinya kepada turis Arab.
"Biasanya aku
kalau short time Rp 1 juta, long time-nya Rp 2 juta," ujar perempuan
berparas manis dan bertubuh molek ini kepada merdeka.com.
NW menceritakan,
selama menjadi PSK tidak pernah disewa maupun berhubungan intim dengan orang
Indonesia dan lebih mengutamakan turis Arab.
"Belum pernah
sama Indonesia. Aku juga masih keturunan Arab," ujar mojang asal Bogor
ini.
Menurut NW, turis
Arab kebanyakan juga menyewanya untuk menari erotis.
Namun ada juga cerita
buruk soal kelakuan para turis Arab itu. PSK lainnya berinisial DW menceritakan
kisah tersebut.
DW menuturkan, para
turis Arab itu sedang mengadakan pesta dan temannya disewa untuk menari-nari.
Dalam suasana hingar bingar itu, para turis Arab kaum pria itu banyak yang
dalam keadaan mabuk.
"Di sana temen
aku dipaksa minum. Terus temen aku kan nggak bisa minum (alkohol). Terus dia
diusir sama Arab itu," jelas perempuan bertubuh montok ini.
Di kalangan PSK
Puncak, ada kode khusus untuk para turis Arab itu. "Mereka itu (dipanggil)
Onta," bisik DW.
DW mengaku tak tahu
dari mana asal muasal sebutan onta itu. Tapi hal tersebut sudah pasti diketahui
semua PSK di Puncak.
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif