BERITABOGOR.COM | Rencana pembongkaran ratusan vila liar
di kawasan Puncak Bogor terbentur agenda pemilihan kepala desa (pilkades) di
beberapa desa di wilayah Kecamatan Cisarua dan Megamendung yang akan digelar
serentak pada 9 Maret 2014 mendatang.
Sejumlah pemilik yag mengetahui
vilanya telah disegel akhirnya membongkar sendiri bangunan miliknya, termasuk
memindahkan perabotan, perlengkapan tidur, kursi, sofa, teralis, pagar, kusen
dan lainnya. Dirinya mengakui, dari informamsi yang diterima, semula
pembongkaran akan dilakukan 20 Februari.
"Tapi warga minta diundur karena
ada pemilihan kades seperti di Desa Kopo, Sukakarya, Gadog, Citeko dan enam
desa lainnya yang tersebar di Kecamatan Cisarua dan Megamendung. Selama dua
pekan ini sedang ramai-ramainya kampanye pilkades, sehingga pembongkaran vila
diunfdur,” ujarnya, Sabtu (22/2/2014).
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kabupaten
Bogor Lutfie Syam membenarkan segala persiapan sudah siap dilakukan untuk
membongkar vila yang sudah disegel petugas. Namun, agenda Pilkades Serentak
yang akan digelar di beberapa desa di kawasan Puncak pada 9 Maret mendatang,
terpaksa pembongkaran vila diundur.
Menurutnya, pihaknya sudah menyegel,
melayangkan surat teguran tiga kali kepada pemilki vila dan melakukan verikasi.
“Semuanya sesuai prosedur, anggota juga suah siap, tinggal pelaksanaanya,”
tambahnya. Dalam waktu sepekan ini, pihaknya hanya menunggu pemilik vila
membongkar banguannya sesuai dengan surat teguran. “Jika tidak, kita bongkar
setelah 9 Maret mendatang,” ujarnya.
Biaya pembongkaran membutuhkan dana
besar, lanjutnya, sebab bangunan yang bakal dibongkar tergolong kuat karena
dibangun tahan gempa. Selain itu medan yang sulit dan cuaca yang tak bersahabat
juga menjadi kendala. “Namun tak etis jika kita sebutkan besarnya anggaran.
Pokoknya selama 2014 ini kita bongkar 600-an vila liar,” katanya. (cj)
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif