CISARUA - Libur natal di kawasan
Puncak Bogor membuat peningkatan volume sampah di sepanjang Jalan raya hingga
pelosok Jalan desa. Tumpukan sampah ditemukan berserakan di selokan parit dan
jembatan yang sengaja dibuang pengunjuk di dalam mobil atau bus.
Sampah di kawasan puncak bisa
dijumpai pula diperkampungan, sungai yang ada di sejumah desa.
Pantauan Berita Bogor, bak sampah
banyak tersedia di sepanjang jalur protocol puncak. Bentuk bangunan yang
sederhana dan terbuka memang mengurangi keindahan pemandangan. Bahkan
seringkali sampah-sampah itu meluber hingga ke jalan. Tidak hanya itu, di
sungai-sungai juga tumpukan sampah ada di mana-mana.
Keberadaan bak sampah di Jalan
raya Puncak menambah pemandangan yang kurang sedap.
“Apalagi saat petugas kebersihan
mengangkut sampah itu dengan truk - truk, aromanya minta ampun saat cairan
sampah mengalir dari truk di sepanjang jalan,” keluh Iwan, warga Cisarua.
Terpisah, Ketua bidang Lingkungan
Hidup LSM Rumpun Hijau, Jatnika mengatakan selama ini solusi yang ditempuh
hanya parsial, belum solutif dan cenderung menambah permasalahan baru. Selain
membuat kumuh dan bau sekitar jalur utama Wisata, aktifitas pejalan kaki menjadi
terganggu.
"Lantaran trotoar yang
semestinya digunakan untuk para pejalan kakimalah dietakkan bak sampah,"
ujarnya, Minggu (23/12/2012)
Oknum petugas kebersihan, ungkap
dia, menarik biaya pada pengusaha dan sebagian masyarakat. Adanya bak sampah
mendorong masyarakat membuang sampah di bak sampah. Sementara bentuk dan lokasi
Bak sampah itu sendiri sangat sederhana dan terkesan asal-asalan,” imbuh
Jatnika.
Menurutnya, kini sudah saatnya
pengusaha dan masyarakat diajak untuk mengelola sampahnya sendiri. Karena,
rata-rata sampah yang katanya diolah itu pada hakekatnya juga hanya dipindah
dan ditumpuk di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) dengan Sistem Open Dumping oleh
Dinas kebersihan.
“Pengusaha Pariwisata, Hotel dan
Restoran juga harus menyediakan lahan pengolahan sampah sendiri, yang bisa
dimanfaatkan dikumpulkan, yang tidak harus di bakar, ladunya bisa dijadikan
Kompos. Paradigma harus dirubah.Hal itu akan lebih efisien dari pada harus di
pindah ke bak sampah di pinggir jalan. Minimal sudah tidak perlu lagi
pengeluaran pembayaran pada Dinas Kebersihan," paparnya.
UPT bantah tudingan
Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kebersihan Ciawi membantah pihaknya tidak bekerja secara optimal. Apalagi
saat menjelang libur perayaan tahun baru 2012, petugas kebersihan tidak ikut
libur.
Disebutkan volume sampah di
kawasan Puncak, diprediksi bakal naik hingga 75 meter kubik dari 50 meter
kubik.
Guna membersihkan sampah-sampah
itu teah disiapkan para petugas penyapu jalan berikut awak truk sampah.
Ditambah dengan adanya kebijakan Polres Bogor menutup jalur cukup membantu
pihkanya melakukan tugas kebersihan. (cj)
sumber : beritabogor
إرسال تعليق
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif