PORTALCISARUA | akarta – Indonesia kembali berduka. Faisal H. Basri, salah satu ekonom senior dan kritikus ekonomi terkemuka, telah meninggalkan kita pada Kamis, 5 September 2024, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Faisal Basri, yang lahir pada 6 November 1959, wafat pada usia 64 tahun setelah lama berjuang melawan penyakit kronis.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini dikenal sebagai salah satu pemikir ekonomi paling vokal di Indonesia. Lulusan program pascasarjana ekonomi dari Vanderbilt University, AS, ini menghabiskan karirnya mengkritik dan menganalisis berbagai kebijakan ekonomi di Indonesia, baik melalui tulisan, diskusi, maupun keterlibatan langsung di berbagai forum ekonomi nasional dan internasional. Faisal Basri juga pernah menjabat sebagai ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas di tahun 2014, memperlihatkan kiprahnya dalam memperbaiki sektor ekonomi strategis negara.
Kehilangan Faisal Basri menambah deretan duka yang melanda dunia ekonomi Indonesia, setelah sebelumnya bangsa ini juga kehilangan ekonom senior lainnya, Rizal Ramli. Rizal Ramli, yang berpulang beberapa waktu lalu, dikenal dengan kritiknya yang lantang terhadap berbagai kebijakan ekonomi pemerintah. Meski keduanya sering memiliki pandangan yang berbeda, baik Faisal Basri maupun Rizal Ramli sama-sama memiliki kesamaan: keberanian untuk mengungkapkan apa yang mereka anggap sebagai kebijakan yang tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat kecil.
Sosok Faisal Basri dikenal dengan gaya analisisnya yang kritis namun berbasis data yang kuat. Kritiknya seringkali ditujukan untuk mendorong pemerintah agar lebih proaktif dalam menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan merata. "Ekonomi adalah tentang kesejahteraan manusia, bukan sekadar angka di atas kertas," demikian salah satu pesan Faisal Basri yang selalu ia sampaikan di berbagai kesempatan.
Sahabat dan koleganya mengenang Faisal sebagai sosok yang penuh integritas dan berdedikasi dalam dunia pendidikan dan ekonomi. "Faisal adalah salah satu dari sedikit ekonom yang berani mengkritik kekuasaan dengan lugas, namun dengan landasan akademis yang tak terbantahkan. Dia adalah suara kritis yang sangat kita butuhkan, terutama dalam kondisi ekonomi global yang serba tak pasti seperti saat ini," ujar Dr. Emil Salim, sahabat dan seniornya di dunia akademik.
Dalam beberapa dekade terakhir, Faisal Basri banyak berkontribusi melalui pandangannya yang memengaruhi berbagai kebijakan publik, terutama di sektor migas, perdagangan internasional, dan kebijakan fiskal. Pengaruhnya tidak hanya terasa di lingkup nasional, tetapi juga di kancah internasional, di mana ia kerap menjadi narasumber berbagai seminar dan konferensi terkait ekonomi global.
Faisal Basri akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, pada Jumat, 6 September 2024, setelah sebelumnya diadakan penghormatan terakhir di rumah duka.
Kepergian Faisal Basri, setelah kehilangan Rizal Ramli, menyisakan kekosongan besar dalam dunia ekonomi Indonesia. Keduanya adalah pemikir brilian yang tak segan mengkritik dengan tujuan membangun. Indonesia akan selalu mengenang jasa dan dedikasi Faisal Basri sebagai pengkritik yang konstruktif, yang selalu memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan keadilan ekonomi.
Selamat jalan, Faisal Basri, warisan pemikiran dan keberanianmu akan terus menginspirasi. (red)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif