Warga Puncak Bergerak! Desak Penataan Lingkungan yang Terabaikan


PORTALCISARUA | Puncak Bogor kembali menjadi sorotan, bukan hanya karena kerusakan lingkungannya yang kian parah, tetapi juga karena aksi warga yang tak lagi bisa tinggal diam. Pada Sabtu pagi (10/8/2024), Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) dan Karukunan Wargi Puncak (KWP) bersama elemen masyarakat lainnya turun ke jalan di pintu keluar tol Gadog, mendesak pemerintah segera bertindak.


Aksi damai ini menggambarkan kegelisahan warga yang tak lagi hanya menjadi korban, tetapi kini juga menjadi aktor utama dalam upaya penyelamatan lingkungan Puncak. Mereka membagikan bunga kepada pengendara sebagai simbol simpati, sambil menyuarakan tuntutan mereka.


Muhsin, koordinator aksi, menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku perusakan, terutama pengusaha yang mendirikan bangunan tanpa izin. "Kami tidak bisa tinggal diam sebagai masyarakat Kabupaten Bogor. Kami ingin kawasan Puncak ini dijaga keasriannya dan berharap pemerintah agar bertindak tegas terhadap pelaku perusak kebun teh, terutama para pengusaha yang mendirikan bangunan tanpa izin, di mana saat ini masih membandel," katanya seperti dikutip dari palapatvnews.com.


Di tempat yang sama, Sekjen KWP, Dede Rahmat, menyoroti lahan hijau yang kini tersisa kurang dari 20 persen. "Lahan hijau saat ini di bawah 20 persen. Yang masih produktif di atas 200 hektar merupakan lahan PTPN, itu pun hanya berada di wilayah Desa Tugu Selatan. Hamparan kebun teh, dimulai dari Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, hingga Kecamatan Megamendung, sudah tidak terdapat lagi lahan kebun teh produktif. Baru ada upaya PTPN untuk menanami kembali bibit teh di beberapa titik di kawasan Megamendung," tegas Dede kepada media yang sama.



Sementara itu, aktivis Ciawi, Ujang Kamun, atau yang biasa disapa Mang Uka, yang ikut berorasi, menuntut adanya keadilan dalam kebijakan pembongkaran. "Saya ingin tahu, saya ingin tahu, dan menantang apakah pemerintah mampu berlaku adil dan sama untuk melakukan pembongkaran dan penghentian operasional pada perusahaan-perusahaan yang secara bersamaan memiliki permasalahan pada perizinan dan diduga kuat melakukan perusakan yang ada di kawasan konservasi," ujarnya berapi-api.


Aksi ini adalah bukti bahwa warga Puncak tak lagi bisa diam. Mereka menuntut pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata demi menyelamatkan lingkungan Puncak yang semakin terancam. (red)

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama