MERDEKA.COM | Pemilihan kepala daerah selalu menghadirkan kejutan. Termasuk yang terjadi jelang perhelatan pemilihan pemimpin di Jawa Barat tahun 2018.
Nama Dede Yusuf, Deddy Mizwar, Dedy Mulyadi dan Ridwan Kamil sudah lama digadang akan dicalonkan sebagai gubernur pada Pilgub Jabar 2018. Namun di luar nama itu, banyak nama yang tak terduga juga muncul dan diusulkan ikut bertarung.
Kejutan nama baru pernah terjadi pada Pilgub DKI 2017 lalu. Nama Anies Baswedan muncul hanya selang beberapa hari pendaftaran. Begitu juga nama Agus Harimurti Yudhoyono yang ditentukan saat last minute.
Padahal, nama Tri Rismaharini, Ridwan Kamil, Hasnaeni 'wanita emas', Haji Lulung sudah sering disebut jelang Pilgub DKI 2017. Namun nyatanya, tak satu pun yang diusung oleh partai.
Bukan tidak mungkin kejutan besar juga akan terjadi di Pilgub Jabar tahun depan. Berikut nama-nama tak terduga muncul jelang Pilgub Jabar 2018, dihimpun merdeka.com, Rabu (16/5):
Aa Gym
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan partainya tengah melakukan penjaringan internal untuk mencari bakal calon di Pilgub Jawa Barat 2018. Ada nama KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym muncul dalam penjaringan ini.
Nama Aa Gym masuk sebagai bakal cagub dari eksternal partai. Sedangkan dari internal, kata Andre, nama Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jawa Barat Mulyadi menjadi bakal cagub populer. Bahkan hasil Rapat Pimpinan Daerah Gerindra Jabar awal bulan ini juga mengerucut pada nama Mulyadi.
"Penjaringan dilakukan secara internal terhadap sejumlah nama," kata Andre dalam keterangannya, Kamis (11/5). "Aspirasi yang banyak untuk bacagub eksternal sekarang adalah Aa Gym, disusul nama Deddy Mizwar yang kini duduk sebagai Wakil Gubernur Jabar," tambahnya.
Herman Khaeron
Di luar dugaan, muncul nama lain dari internal Partai Demokrat. Bukan Dede Yusuf, melainkan Herman Khaeron. Bahkan, Wakil Ketua Komisi IV DPR ini sudah terang-terangan menyatakan siap mencalonkan diri sebagai cagub Jawa Barat.
"Saya siap maju Pilgub Jabar 2018," kata Herman kepada merdeka.com, Selasa (16/5).
Herman mengatakan, tidak ada persaingan di internal Demokrat demi meraih tiket rekomendasi maju Pilgub Jabar 2018. Dia mengatakan, keputusan tertinggi ada di Majelis Tinggi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Tidak ada persaingan diantara kami, karena yang menentukan adalah majelis tinggi partai dengan parameter yang terukur," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.
Herman ingin mengubah Jawa Barat menjadi lebih baik. Dia ingin mewakili putra asli Jawa Barat dari kawasan Utara.
"Saya kan orang Jawa Barat, dan melihat kontestasi Pilkada Jabar, tidak ada yang muncul dari Jawa Barat Utara, ini menjadi motivasi. Selain tentunya berkeinginan membangun Jawa Barat lebih baik, berkeadilan, dan berbudaya," tutup dia.
Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa
Nama Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa beberapa kali masuk dalam survei potensi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018. Iwa pun mengisyaratkan akan ramaikan Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Iwa bersedia maju jika ada dukungan rakyat yang menghendaki maju pada Pigub Jabar 2018. "Kalau rakyat menghendaki saya tidak bisa menolak (untuk maju pada Pilgub 2017)," katanya di Bandung, Sabtu (15/4).
Dia pun mengaku masih fokus mengemban tugas sebagai Sekda Jabar membantu tugas Gubernur Ahmad Heryawan dan wakilnya Deddy Mizwar. "Yang penting saya fokus bekerja dulu sebagai Sekda dulu," terangnya.
Ketika disinggung dengan partai besar PDIP yang akan membuka pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur dari semua kalangan termasuk birokrat, Iwa bakal melihat perkembangan yang terjadi.
"Komunikasi semua pihak agar program dapat dukungan karena kita hidup berkoloni, silaturahmi termasuk dengan partai. Tapi soal partai (tertarik dengan dia) bukan kapasitas saya, tapi yang punya perahu," imbuhnya.
Ketua KADIN Jawa Barat
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Jawa Barat, Agung Suryamal menjadi salah satu nama tak terduga yang siap meramaikan Pilgub Jabar. Agung menyatakan siap bersaing memperebutkan kursi Jabar Satu.
Agung mengaku kesiapannya maju di Pilgub Jabar 2018 mendapat dukungan dari berbagai tokoh politik, dan elemen masyarakat. Hal ini dianggapnya menjadi 'modal' awal untuk bersaing di Pilgub Jabar nanti.
"Saya mendapat dorongan dan dukungan, sebagai warga Jabar dengan sepenuh hati dan ikhlas saya siap maju (ke Pilgub Jabar). Ini modal awal untuk saya," ujar Agung.
Keyakinan Agung pun semakin kuat ketika beberapa partai politik (parpol) mulai memberi sinyal untuk mendukungnya. Bahkan, diakatakannya, komunikasi pencalonan ke Pilgub Jabar bersama sejumlah parpol terbilang cukup intens. Hanya saja, dirinya masih enggan membocorkan parpol mana saja yang tertarik untuk meminangnya.
"Beberapa partai sudah mengkomunikasikan hal ini, bila waktunya sudah tepat baru kita akan publikasi ke media. Yang jelas, parpol tersebut memang ingin mecari figur di luar kader dari kalangan profesional yang mumpuni," terang mantan Ketua HIPMI Jabar periode 2002- 2008 ini.
Meski masih sebatas rencana pencalonan, Agung rupanya telah menyusun visi besar yakni membangun Jawa Barat Berkarakter, Berdaya Saing, dan Berkeadilan. Agung optimis visi ini dapat membawa pembaharuan, dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Barat.
"Insya Allah, bila diamanahkan saya akan menjalankan visi tersebut dengan penuh dedikasi untuk membawa pembaharuan yang lebih baik bagi Jawa Barat," tegasnya. [rnd]
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif