MERDEKA.COM | Solidaritas Masyarakat Puncak (SMP) menggelar aksi doa dan dzikir bersama di lokasi tabrakan beruntun, di Tanjakan Selarong, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4). Aksi damai tersebut juga diikuti dengan kegiatan tabur bunga untuk para korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Doa dan dzikir bersama itu dilakukan untuk memperingati tragedi tabrakan beruntun yang menewaskan empat orang dan enam orang terluka. Hari ini bertepatan dengan tujuh hari paska kejadian itu.
Koordinator Solidaritas Masyarakat Puncak Muhsin mengatakan, aksi hari ini merupakan bentuk belasungkawa atas kejadian tersebut.
"Ini adalah aksi damai, untuk mengenang para korban yang meninggal dalam kejadian itu. Kita doa dan dzikir bersama, serta diselingi dengan tabur bunga di lokasi kejadian," ucap Muhsin, di lokasi.
Menurut Muhsin, perlu adanya pengawasan baik dari kepolisian, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk mengawasi kendaraan yang akan melintas di Jalur Puncak terutama bus. Hal itu dimaksudkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kami ingin tidak ada lagi kecelakaan di Jalur Puncak," katanya.
Dalam aksi tersebut, sempat terjadi kemacetan. Sejumlah petugas kepolisian ditempatkan di lokasi untuk mengurai kemacetan.
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif