Pecat Kadis Biang Silpa Tinggi di Kabupaten Bogor!


JABAR.POJOKSATU.ID | Selain evaluasi kinerja, Yanti menyebut pekan depan Pemkab akan menginventarisasi ulang seluruh kegiatan yang berjalan dari dana APBD. Pekerjaan di luar anggaran belanja modal yang masih lamban, akan didorong percepatan agar dana APBD terserap.
“Tapi tetap kita mengedepankan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada peraturan perundang undangan yang berlaku,” cetusnya.
Dia menambahkan, setelah dilakukan evaluasi dan penghitungan ulang laporan, jumlah anggaran APBD yang mengendap sebesar Rp1,9 triliun, beberapa sudah dipecah. Di antaranya tunjangan sertifikasi guru dan dana desa yang sudah terrealisasi.
“Alhamdulillah posisi dana yang tersimpan sekarang sudah Rp1,7 triliun. Evaluasi secara periodik terus dilakukan sehingga pergerakan penyerapan APBD dapat diikuti perkembangannya,” imbuhnya.
Menurut Yanti, tingginya angka endapan APBD karena beberapa rekanan pihak ketiga yang memilih untuk tidak mengambil uang pelaksanaan di setiap termin. Alasannya karena persyaratan yang belum lengkap, sehingga tidak bisa mencairkan anggaran.
“Untuk belanja langsung, ada hak-hak rekanan yang tak bisa dipaksakan untuk ditarik. Terkadang setelah 100 persen baru diambil. Yang terpenting fisik di lapangannya juga oke,” ungkapnya.
Dia berjanji pada laporan semester berikutnya serapan anggaran seluruh dinas semakin membaik. Janji itu sekaligus menjadi warning terhadap dinas yang menjadi biang kerok penyumbang silpa terbesar.
“Saya sudah melakukan evaluasi secara periodik. Diberbagai kesempatan, belum lewat WA (whatsapp), setiap malam. Terus pokoknya. Saya bilang ini bukan main-main lagi! ini perlu fokus semua SKPD untuk melakukan evaluasi,” tandasnya.
sumber
http://jabar.pojoksatu.id/bogor/2016/08/06/pecat-kadis-biang-silpa-tinggi-di-kabupaten-bogor/2/

Post a Comment

Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif

Lebih baru Lebih lama