INDEKSBERITA.COM | Bogor. Ratusan massa Aliansi Masyarakat Penyelamat Bogor (AMPB) kembali mendatangi Komplek Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bogor di Jalan Tegar Beriman. Gabungan sejumlah elemen ini kembali menyuarakan tuntutan yang sama dengan aksi demo sebelumnya, menyampaikan protes atas kekosongan kursi wakil bupati.
“Pemkab Bogor selama dipimpin Nurhayati gagal total. Banyak persoalan sosial di Kabupaten Bogor yang tidak terselesaikan, mulai dari soal pendidikan, kesehatan, kesejahteraan buruh hingga abainya perhatian kepada masyarakat, terbukti dengan besarnya angka Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) dua tahun terakhir ini,” kata Ketua AMPB, Rukhyat Sujana dalam orasinya, Kamis (8/9/2016).
Sementara, Fahreza dari HMI Bogor Raya juga menyampaikan kekesalan serupa. Melalui pengeras suara di atas mobil komando, dia pun menuding Satpol PP sebagai aparat penegak perda melakukan tebang pilih saat melakukan penggusuran.
“Bangunan milik rakyat kecil di Puncak digusur. Tapi, giliran bangunan milik pengusaha Arab tidak dibongkar. Ada apa ini Satpol PP ? Apa kalian terima duit suap dari para pengusaha Arab ?,” teriaknya geram mewakili pedagang oleh-oleh Puncak yang kiosnya digusur beberapa waktu lalu.
Setelah perwakilan organisasi bergantian berorasi menyoal beragam masalah sosial mulai tempat pembuangan akhir sampah Galuga, pengurangan pembangunan rumah tidak layak huni hingga buruknya infrastruktur jalan di sejumlah tempat, massa aksi pun mendesak dilakukan dialog dengan Bupati Bogor.
Namun, keinginan bertemu Bupati Bogor Nurhayanti batal karena sedang tidak di tempat. Tawaran dialog pun disambut Asisten Pemerintahan Kabupaten Bogor, Burhanudin pun mewakili Bupati Bogor.
Tapi, perwakilan AMPB menolak dan tetap ingin bertemu Bupati Bogor. Akhirnya, dialog pun gagal digelar.
“Kami kecewa, Bupati Nurhayati bisa bertemu dengan para pengusaha untuk membuka pertandingan golf. Sementara, kami sebagai rakyat Kabupaten Bogor yang ingin minta solusi soal masalah Bogor malah diabaikan dan tidak mau didengar. Kami akan lakukan aksi maraton dengan massa yang lebih besar lagi nanti,” tuntas salah satu massa aksi, Ali Taufan Vinaya. (eko)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif