BOGORPOS.COM |Cisarua. Pembongkaran lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Wisata Puncakyang dilakukan Satpol PP Kabupaten Bogor sejak dua minggu lampau menyisakan tanda tanya besar bagi warga pribumi. Pasalnya, hingga detik ini, puing puing sisa bangunan masih berserakan di lokasi. Tidak nampak sedikitpun upaya dari aparatur terkait untuk membersihkannya.
“Jadi maksud pembongkaran kemarin itu apa ?. Kok selesai bongkar-bongkar didiamkan saja. kan jadi kelihatan kumuh,” ujar Didik warga Cibeureum.
Mestinya, menurut Didik, ada koordinasi lintas dinas terkait pasca pembongkaran dilakukan. “Selesai pembongkaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan masuk untuk membersihkan dan menata. Kalau seperti ini ya masih bagus ada PKL, tidak berantakan,” tambahnya.
Pantauan di lapangan, yang dikemukakan Didik benar adanya. Puing-puing bekas bangunan terhampar dari simpang Safari hingga Warung Kaleng sehingga merusak pemandangan kawasan yang katanya merupakan icon wisata di Kabupaten Bogor tersebut.
Senada dengan Didik dan mungkin juga banyak warga pribumi lainnya, pemerhati masalah Puncak, Sunyoto, juga mengungkapkan keheranannya dengan sikap Pemkab Bogor yang terkesan hanya mencari sensasi tanpa solusi.
“Jika penataan kemarin merupakan rencana lama, kenapa Pemkab Bogor tidak segera merapikannya?,” ujar dia.
“Jika penataan kemarin merupakan rencana lama, kenapa Pemkab Bogor tidak segera merapikannya?,” ujar dia.
Sunyoto beranggapan, dari pada membongkar tapi kemudian di biarkan berantakan, lebih baik anggaran yang tersedia digunakan untuk merapikan lahan Daerah Milik Jalan (Damija) yang masih kosong. “jadi dari titik yang kosong dulu dimulai penataanya. Sekalian buat contoh rencana. Nantinya kalau bagus, pasti akan mendapat dukungan dari masyarakat,” usul dia.
Sunyoto berkeyakinan, apabila Damija yang masih kosong ditata secara proporsional, maka secara otomatis masyarakat tidak ada yang berani untuk membangun atau mengotori Damija Puncak tersebut. “Akan beda kalau di biarkan terbengkalai, orang akan seenaknya sendiri membuang sampah atau membangun bangunan,” pungkasnya.
sumber
http://bogorpos.com/2016/09/05/aneh-tapi-nyata-pemkab-bogor-acuhkan-puing-bekas-pembongkaran-pkl-di-puncak/
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif