METROPOLITAN.ID | Kedatangan Rieke Diah Pitaloka bakal menjadi lawan berat bagi calon lainnya pada Pilkada Kabupaten Bogor 2018. Anggota DPR R Komisi VI itu dinilai memiliki elektabilitas tinggi dibanding calon dari kalangan artis lain yang diusung partai lain. PENGAMAT Politik dari Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti mengakui, selain elektabilitas, Rieke juga punya pengalaman di dunia politik Indonesia. Menurutnya, wanita 42 tahun itu mempunyai rekam jejak yang baik saat menjabat sebagai anggota DPR RI. Tak heran, Rieke kembali terpilih saat mencalonkan dirinya sebagai anggota legislatif pada 2014 lalu. “Saya kira dengan kemampuannya pantas menjadi orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman,” ujarnya, kemarin.
Menurut dia, untuk memuluskan langkahnya merebut kursi bupati Bogor, Rieke harus bekerja mulai dari sekarang untuk memperkenalkan keikutsertaannya di Pilkada Kabupaten Bogor kepada masyarakat. Dua tahun merupakan waktu yang singkat bagi calon kepala daerah dalam mempersiapkan dirinya. “Untuk mengubah pandangan rakyat dari tokoh politik Kabupaten Bogor ke calon lain dibutuhkan waktu yang cukup. Calon harus kerja ekstra dari sekarang,” imbuhnya.
Jenis kelamin perempuan, kata dia, tak mempengaruhi tingkat elektabilitas dia di mata masyarakat Kabupaten Bogor. Sepak terjang wanita yang yang sempat terkenal sebagai si Oneng itu tak diragukan lagi di kancah politik Indonesia. Menurutnya, kini rakyat butuh suatu pemimpin yang bersih dari masalah hukum. Masyarakat sudah muak dengan pemimpin daerah kerap terjerat korupsi. “Rakyat sekarang tidak mempedulikan perempuan atau lelaki, yang terpenting tidak menggerogoti duit rakyat,” kata Ray.
Sementara itu, tokoh perempuan Kabupaten Bogor Ratu Naila Muna menilai kehadiran figur artis perempuan dapat membuat Pilkada 2018 semakin meriah dan sengit. Keikutsertaan dalam kancah pilkada menjadi hak setiap warga negara Indonesia, yang penting mereka punya niat baik untuk membenahi Kabupaten Bogor. “Sekarang saja bupati kita perempuan, tak aneh jika wanita bakal meramaikan Pilkada 2018,”ucapnya.
Sebelum mereka resmi menjadi bakal calon kepala daerah, kata dia, ia harus lebih mengenali budaya Bogor. Masalah di Bogor sangat beragam, sudah sepatutnya dikenali sejak awal. Menurutnya, calon bupati yang berasal dari publik figur harus mengenali sifat masyarakat Kabupaten Bogor, sebab ia akan berhadapan langsung dengan rakyat ketika nanti resmi menjadi bupati. “Kami sarankan para artis mengenali daerah Bogor dulu, karena masalah yang ada di sini sangat kompleks,” bebernya.
Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bogor Budi Sembiring menyatakan, pihaknya belum mendapat kader terbaiknya untuk dimajukan ke dalam pemilihan bupati 2018 mendatang. “Kami akan buka pendaftaran pada 2017 mendatang, terbuka untuk eksternal dan internal partai,” ujarnya.
Ia menyampaikan, partainya akan menerima semua pihak yang memiliki keinginan untuk membuat Bumi Tegar Beriman lebih baik dari sebelumnya. Ia berharap calon bupati mendatang bisa berbuat banyak dalam melakukan pembenahan di sektor lapangan pekerjaan, pendidikan dan kesehatan yang saat ini dinilai masih minim perhatian dari pemerintah kabupaten. Ketiga unsur tersebut merupakan hal yang harus segera dibenahi. “Kami harap semua calon dapat punya visi dan misi yang kita harapkan,” pungkasnya. (del/d/dik/wan)
sumber
http://www.metropolitan.id/2016/08/rieke-bikin-kursi-calon-bupati-bogor-panas/
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif