METROPOLITAN.ID | Cisarua, dugaan pemalsuan data nikah antara Siti Maryam dan Allaam S Sarsour yang dilakukan oknum KUA Cisarua, menuai gejolak di kalangan masyarakat Cisarua. Tak terkecuali organisasi kemasyarakatan (ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Ormas dan LSM di
Cisarua sudah merapatkan barisan membahas hal tersebut. Rencananya, mereka
akan mengadakan aksi dengan mempertanyakan dugaan pemalsuan itu ke KUA
Cisarua.
Menurut Penasihat
Gibas Kabupaten Bogor Chaidir Rusli, banyaknya imigran yang buka usaha di
Puncak tak lepas dari peran KUA Cisarua. ”Para Imigran banyak yang memperistri
warga sekitar, sehingga dengan dalih itu mereka membuka usaha atas nama istri
mereka,” jelasnya.
Dia juga menduga ada
permainan antara pihak KUA dan para imigran, sehingga bisa dengan mudah
mendapat surat nikah yang dikeluarkan KUA Cisarua. ”Kasus Siti Maryam ini
contoh satu dari sekian praktik yang terkuak. Saya yakin, selain itu masih
banyak lagi kasus-kasus yang belum tersingkap publik,” paparnya.
Hal yang sama juga
dikatakan Koordinator Pospera Bogor Selatan Sunyoto. Dia menegaskan bahwa
sudah seharusnya kasus dugaan pemalsuan data nikah diusut tuntas. ”Sekecil apa
pun pemalsuan dokumen negara, jangan dibuat main-main dan itu harus diusut
tuntas,” tegasnya. (ash/a/feb/run)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif