BERITABOGOR.COM | Kawasan Puncak Bogor rawan penyakit rabies. Wisatawan dihimbau untuk mewaspadai penularan penyakit rabies pada hewan peliharaan berdarah panas kucing, anjing, musang dan kera. Virus rabies sangat berbahaya bagi susunan syaraf otak manusia yang berpotensi kematian.
Hal ini disampaikan
Drh. Siti N.N diruang kerja Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bogor Jalan Bersih Komplek Pemkab Bogor."Unit
Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (UPT Puskeswan) di 8 Wilayah Kabupaten
Bogor mulai melakukan kegiatan jemput bola untuk memberikan 2000 dosis vaksin
rabisin kepada hewan peliharaan milik warga," kata Siti.
Dirinya menjelaskan
pemberian vaksin secara serentak ini untuk mencegah sekaligus memberantas
penyakit rabies yang mudah menular melalui air liur atau gigitan hewan berdarah
panas yang terinfeksi. "Warga harus mengenali ciri-ciri hewan peliharaan
yang terinfeksi, yakni hewan kejang-kejang, kaku bagian mulut, bersembunyi
ditempat gelap, takut air, air liur berlebihan, ekor melengkung kebawah perut,
agresif menggigit apapun yang dijumpainya," himbau dia.
Bagi warga yang
digigit hewan terinfeksi rabies, lanjut Siti, agar sehera mencuci luka bekas
gigitan menggunakan deterjen dan alkohol, lalu ikat bagian sekitar bekas
gigitan dan segera ke dokter atau Puskeswan terdekat. Kemudian bawa hewan
terinfeksi itu ke Puskeswan terdekat untuk di observasi selama 14 hari
Saat ditanya wilayah
mana saja yang berpotensi penyebaran penyakit rabies pada hewan peliharaan
berdarah panas, dirinya menyebutkan kawasan Ciawi, Megamendung dan Cisarua
tergolong rawan rabies. Oleh karenanya, kami siapkan 440 dosis untuk UPT
Puskeswan wilayah 7 tersebut agar warga maupun wisatawan di kawasan itu
terhindar dari ancaman bahaya rabies. (als)
sumber
sumber
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif