METROPOLITAN.ID | CISARUA – Keberadaan imigran di kawasan Puncak makin
menjadi-jadi. Bukannya berkurang, jumlahnya malah bertambah. Bahkan, sebagian dari
mereka ada yang mulai membuka usaha kecil-kecilan, mulai dari pangkas rambut
sampai warung sembako seperti yang banyak ditemui di sekitar warung kaleng dan
pafesta.
Sejumlah warga setempat pun mulai mempertanyakan keberadaan para imigran itu. Termasuk warga Cisarua, Rusli. ”Saya heran, kenapa mereka bisa seenaknya buka usaha. Bagaimana pengawasan pihak imigrasi terhadap imigran, sampai bisa-bisanya mereka buka usaha di Puncak ini,” keluhnya.
Sejumlah warga setempat pun mulai mempertanyakan keberadaan para imigran itu. Termasuk warga Cisarua, Rusli. ”Saya heran, kenapa mereka bisa seenaknya buka usaha. Bagaimana pengawasan pihak imigrasi terhadap imigran, sampai bisa-bisanya mereka buka usaha di Puncak ini,” keluhnya.
Kepala Seksi (Kasi)
Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Ciawi Masykur mengatakan, para
imigran tak hanya ada di wilayah Cisarua tapi sudah menyebar ke kecamatan
lainnya seperi Megamendung dan Ciawi. ”Kami sering melakukan razia tempat kos.
Mereka memang banyak yang terkena razia,” jelasnya.
Meski banyak ditemui
di kawasan Puncak, pemerintah setempat tak bertindak apa pun. Camat Cisarua
Bayu Rahmanto beralasan, soal imigran itu bukan menjadi wewenangnya. “Kami
hanya mendata saja, kewenangan untuk menindak ada di pihak imigrasi,” tegasnya.
(ash/feb/run)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif