PELITA.OR.ID | Rencana Musyawarah Kecamatan (Muscam) Pengurus
Kecamatan (PK) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Cisarua
terancam gagal.
Pasalnya, mayoritas
Organisasi Kepemudaan (OKP) dan pengurusnya menentang keputusan DPD KNPI
Kabupaten Bogor, yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) DPD KNPI Kabupaten Bogor.
Beberapa keputusan
DPD KNPI yang dinilai menyalahi aturan tersebut, terdapat pada Lampiran III
Keputusan DPD KNPI Kabupaten Bogor nomor 82/DPD-KNPI/KBGR/XI/2009 tanggal 30
Oktober 2009 lalu, pada poin A yang menyebutkan Muscam KNPI diselenggarakan
oleh DPD KNPI Kabupaten Bogor.
Kedua, Ketua DPD KNPI
Kabupaten Bogor Farid Maruf telah membekukan surat keputusan (SK) 39 orang PK
se-Kabupaten Bogor, sehingga harus diverifikasi ulang oleh DPD sebelum
melaksanakan Muscam.
Keputusan DPD KNPI
Kabupaten Bogor tersebut, menyebabkan OKP Pemuda Pancasila (PP), Koti
Mahatidana, dan Srikandi PP tidak terdaftar alias tidak memiliki suara pada
Muscam mendatang. Padahal, 80 persen anggota dan pengurus PK KNPI Cisarua
adalah orang-orang PP.
Keputusan
bertentangan dengan AD/ART KNPI pasal 2 ayat 2 poin 3 dan pasal 19 ayat 1 dan
3, di mana yang melakukan Muscam adalah PK dan yang berhak melakukan verifikasi
adalah PK. Kedua, dalam AD/ART tidak mengenal pembekuan, jika terjadi
kekosongan kepemimpinan bisa digantikan dengan istilah kepengurusan antar
waktu. Dan, Muskab DPD KNPI dulu pun dilakukan saat masa jabatan telah
berakhir, ungkap Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Boy Yuliadi DP kepada
wartawan, beberapa waktu lalu.
Kekesalan PP terhadap
keputusan DPD KNPI juga menyulut aksi walk out anggota PP pada acara Pra-Muscam
di Kantor Desa Leuwimalang, akhir pekan lalu. Akibatnya, pra-Muscam yang
dihadiri 29 peserta dari 11 OKP tersebut, berakhir deadlock.
Kami terpaksa walk
out karena Farid Maruf tidak mengindahkan usulan kami dan tetap pada
keputusannya. Bahkan, yang melakukan walk out bukan PP saja, OKP lainnya juga
ikut karena bersimpati, timpal Yufti Yusuf, Ketua III PAC PP.
Yufti adalah salah
seorang yang menginstruksikan walk out. Kemarin, ia didampingi pula oleh
pengurus PAC PP lainnya, Asep Suherman, A. Gogom, Eman Subagja (Ketua PK KNPI
Cisarua), Al Iman Sukmana, dan Eko Windiyana.
Mereka menegaskan,
apabila pada Muscam nanti DPD tetap tidak mengindahkan aspirasi PP dan PK KNPI
Cisarua, maka PP Kecamatan Cisarua akan mengerahkan massa untuk menggagalkan
Muscam. Aksi ini bukan berarti PP ingin menguasai, tapi kami ingin menegakkan
aturan. Kami juga tidak ingin pemuda di Cisarua bercerai-berai, imbuh Yufti.
(ck-20)
Ini berita kapan yaa...masih baru apa sudah lama.tgl nya tidak tercantum
BalasHapusSilahlan klik sumber aslinya, terima kasih
HapusPosting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif