RMOL.COM | Kasus imigran
gelap di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, menjadi persoalan pemik
bagi pemerintah. Demikian diakui Kepala Imigrasi Kelas II, Herman Lukman.
Pasalnya, meski
sering ditindak maupun didata, jumlah imigran dari berbagai negara di Kota
Hujan tak juga kian berkurang. Bahkan, mereka justru semakin menyebar di
kawasan Mega Mendung dan Cisarua.
Berdasarkan informasi
yang dihimpun Radar Bogor, di Desa Batu Layang, banyak imigra yang telah
membuka usaha maupun menikah dengan warga sekitar.
Untuk menekan angka
para pendatang liar tersebut, Herman berjanji, bakal kembali menggelar
pendataan ulang usai lebaran. Dia mengklaim, sudah mendata dan membidik tempat
tinggal para imigran gelap.
"Habis lebaran,
kami akan melakukan pendataan kembali dan ada lima titik tempat tinggal
imigran, khususnya di wilayah Cisarua dan sekitarnya," ujarnya.
Lebih jauh, Herman
menerangkan, sulitnya menertibkan peredaran imigran ilegal tersebut karena
kebijakannya masih di pemerintah pusat dan para pendatang itu kerap
berpindah-pindah.
"Sementara,
pihak imigrasi juga kekurangan anggaran. Makanya, membutuhkan proses secara
bertahap," pungkas daia. [jpn/tah]
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif