JPPN.COM | CISARUA - Kasus imigran
gelap di kawasan Puncak, Cisarua masih menjadi persoalan pelik buat pihak
imigrasi maupun pemerintah Kabupaten Bogor. Pihak berwenang mulai kewalahan.
Menurut sumber yang
dihimpun Radar Bogor (Grup JPNN), akhir pekan kemarin, peredaran imigran gelap
menyebar di berbagai desa di kawasan Cisarua maupun Mega Mendung.
Bahkan, di sebuah
desa bernama Batu Layang, didapati berbagai imigran dari berbagai negara,
sampai membuka usaha, maupun menikah dengan warga sekitar. Sudah beberapa kali
pihak ditindak maupun didata, ternyata peredarannya semakin banyak sampai pihak
kecamatan, maupun instansi terkait kewalahan untuk menindaknya.
Kepala Imigrasi Kelas
II, Herman Lukman mengatakan, pihaknya bakal kembali melakukan pendataan ulang
usai Lebaran nanti. Disebutkannya, sejumlah tempat tinggal para imigran gelap
sudah terdata dan dibidik.
"Habis Lebaran
kami akan melakukan pendataan kembali dan ada 5 titik tempat tinggal imigran
khususnya di wilayah Cisarua dan sekitarnya," ujarnya.
Herman juga mengaku,
kalau untuk menghapus peredaran imigran gelap itu pekerjaan rumah yang sangat
susah. Selain kebijakannya masih di pusat, sulitnya menjangkau keberadaan
mereka yang sering berpindah-pindah menjadi kendala para petugas imigrasi.
"Kalau masalah
untuk dihapuskan sangat sulit bahkan kebijakannya ada di pusat, karena
sementara pihak imigrasi juga kekurangan anggaran, makanya membutuhkan proses
secara bertahap," tuturnya. (nal)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif