Akibatnya, ribuan pengemudi kendaraan
roda empat harus rela antri hingga tiga sampai empat jam dalam kondisi
kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali. "Saya bersama istri sudah tiga
jam terjebak macet, bahkan antrian ribuan kendaraan yang akan menuju puncak
dari arah Cianjur atau sepaliknya (Jakarta) juga macet parah," keluh Beni
Akbar, 38 tahun, seorang pengemudi saat dihubungi Tempo, Sabtu 3 Desember 2015.
Beni mengatakan, kondisi kemacetan di
jalur puncak ini karena masih banyaknya masyarakat yang akan naik ke Puncak
untuk berlibur, sekaligus mereka yang akan pulang atau turun dari Puncak.
"Mungkin karena long weekend ditambah lagi banyak yang akan pulang ke
rumah karena masa liburan segera berakhir," kata dia. Kendati polisi sudah
memberlakukan penutupan jalur satu arah atau one way selama beberapa kali, Beni
menilai, langkah itu tak mempan mengurai kemacetan di jalur Puncak.
Pernyataan senada diungkapkan oleh
Solihin, 32 tahun, pengendara asal Tanggerang. Solihin sengaja memilih berlibur
ke kawasan puncak, pada hari Sabtu ini karena Senin besok sudah kembali masuk
sekolah. "Awalnya kami mau liburan malam tahun baru di Puncak, tetapi
karena jalur puncak ditutup, makanya diundur jadi hari ini," katanya.
"Tapi tetap saja terjebak macet."
Solihin mengatakan sudah lebih dari dua
jam terjebak macet, bahkan kendaraanya tidak bisa jalan sama sekali karena
padatnya arus lalu lintas dan antrean ribuan kendaraan yang juga akan menuju
puncak.
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif