JURNALBOGOR.CO | Cisarua, Penerimaan
siswa baru (PSB) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Cisarua, Kecamatan
Cisarua, Kabupaten Bogor, tahun ajaran 2014-2015, di persoalkan warga. Panitia
PSB dituding telah melakukan pungutan terhadap sejumlah orangtua yang anaknya
di bawah nilai rata-rata dari hasil ujian nasional (UN).
DA, warga Desa
Jogjogan, Kecamatan Cisarua, mengaku kecewa terhadap pelaksana PSB di SMPN 1
Cisarua yang tidak sesuai dengan aturan itu. Pasalnya, panitia lebih
mementingkan orangtua yang memberikan uang untuk bisa masuk ke sekolah
tersebut, ketimbang hasil nilai UN siswa.
“Saya kaget begitu
ada orangtua siswa yang anaknya bisa masuk ke sekolah itu dengan nilai hasil UN
rata-rata 15-21. Sedangkan aturannya siswa yang bisa masuk ke SMPN 1 Cisarua
dengan nilai hasil UN sekitar 25. Ternyata orangtua siswa tersebut, memberikan
uang kepada penitia PSB, yakni ke pak Agung Dwi Sasana dan ibu Taty,” katanya,
Kamis (7/8).
Ia mengaku,
mengetahui adanya praktik uang yang diminta panitia PSB, setelah ketiga
orangtua siswa yang masih bertetangga itu mengungkapkan prihal pemberian uang
sebesar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta.
“Mereka menanyakan ke
saya, terkait tidak masuknya anak saya dengan nilai rata-rata hasil UN sebesar
23,35. Dan mereka pun menyuruh saya untuk memberikan uang agar bisa bersekolah
di situ. Karena saya tidak memiliki uang dengan jumlah sebesar itu, akhirnya
anak saya dimasukan ke sekolah swasta,” aku DA, yang berprofesi sebagai tukang
ojek tersebut.
Saat dikonfirmasi,
Panitia PSB SMPN 1 Cisarua, Agung Dwi Sasana, membantah tudingan tersebut.
Namun ia menjelaskan jika dalam pelaksanaan PSB tahun ajaran 2014-2015 sekarang,
masih menggunakan sistem manual.
“Kuatir pada saat
penerimaan, kami selaku panitia salah mengetik dan melihat hasil UN siswa.
Jadi, kami akan mengoreksi lagi semua siswa yang diterima,” jelasnya.
Agung menjelaskan
pula, nama-nama siswa yang nilai rata-ratanya 15-21 bisa masuk dan diterima di
SMPN 1 Cisarua. Alasannya, dalam waktu bersamaan persisnya di tahun ajaran
sekarang, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mengeluarkan kebijakan adanya
sekolah rintisan baru, yaitu SMPN 2 Cisarua dengan target penerimaan siswa
sebanyak 3 kelas.
“Mungkin saja siswa
yang dimaksud masuk ke SMPN 2 Cisarua. Soalnya, untuk pelaksanaan penerimaan
siswa barunya, masih satu induk di SMPN 1 Cisarua,” imbuhnya. (Saepul Jamal)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif