BERITABOGOR
| Pupus sudah upaya keras masyarakat Puncak Bogor untuk menepis predikat yang
terlanjur disandang kampung halamannya sebagai kawasan wisata mesum. Program
nongol babat (Nobat) yang digembar gemborkan Bupati Bogor untuk membasmi
praktik kemaksiatan pun terancam ditelan bumi.
Pasalnya, perwakilan masyarakat Cisarua Puncak Bogor
ontrog ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di kawasan
Cibinong Bogor terkait beredarnya video mesum yang diduga melibatkan seorang
oknum ustad dan dua oknum guru honorer, Jum'at (13/3/2014).
Kedatangan perwakilan masyarakat anti kemaksiatan ini
disambut langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Adji didampingi
beberapa ulama guna membicarakan penyelesaian kasus yang dapat berimbas
mencoreng nama baik ulama yang selama ini mengajarkan akhlaq mulia kepada umat
Islam.
"Ini sangat memprihatinkan, saya miris melihat adegan dan pemeran video tersebut yang notabene dikenal sebagai penjaga moral, apalagi SS dikenal dekat dengan Bupati Bogor. Polisi harus bertindak cepat menangani masalah ini sebab sudah meresahkan masyarakat, Pihak kepolisian harus segera menangani masalah ini tanpa melihat status pelakunya,“ keluh Jajat, warga Cisarua.
Dirinya mengaku geram dengan gambar hidup abmoral itu
yang terlanjur beredar, apalagi mencuat ke permukaan melalui pemberitaan media
massa. Ini dapat merusak citra Islam dan nama baik ulama lainnya. "Kami
mita MUI bertindak tegas kepada pelaku berinisial SS agar tidak memberikan
dampak yang lebih buruk lagi," desaknya.
Dalam kesempatan itu, KH. Mukri menyatakan bahwa MUI
tidak mengakui gelar ustad yang disandang yang bersangkutan apabila terbukti
melalui penyelidikan pihak Kepolisian. "Seorang ustad tidak mungkin mau
berbuat sesuatu yang dilarang dalam ajaran Islam, jadi sudah jelas yang berbuat
abmoral itu bukan pemuka agama yang tak patut dijadikan panutan," kata
ulama besar di Bogor ini.
Sebelumnya, selama dua tahun terakhir desas desus sudah
beredar di masyarakat, lalu tahun 2014 kasus ini tercium oleh wartawan yang
terus melakukan penelusuran kebenarannya, bahkan SS terkesan menutup diri dari
lingkungan desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, setelah
mengetahui berita ini menjadi tersebar luas melalui media massa, SS tak
terlihat lagi batang hidungnya akibat menanggung malu yang hebat.
Aksi mesum berdurasi 6 menit,36 detik yang beredar nampak
gambar hidup SS bersama dua wanita yang diduga guru honorer disebuah sekolah
dasar dan taman kanak kanak, berinisial T dan I. Bahkan, salahsatu pemeran
wanita mengakui dihadapan Kepala Sekolah bahwa benar sekitar dua tahun lalu dia
melakukannya. Kini oknum guru tersebut akhirnya diberhentikan mengajar di
sekolah tersebut. Namun, pihak Muspika dan Tokoh Ulama Cisarua belum melakukan
langkah tegas terkait permasalahan ini. Hingga berita ini dimuat belum
diketahui secara pasti keberadaan tiga pemeran video mesum itu. (cj)
Posting Komentar
Mohon berkomentar yang tidak menyinggung SARA. Mari bangun komentar yang konstruktif